Sabtu, 03 Mei 2008

Highlights Mei

Popcorn
Pemain : Pevita Pearce, Richard Kevin, Arifin Putra
Sutradara : Rachmania Arunita
Produksi : Itrema Pictures
Rilis : 22 Mei 2008

Berawal dari kekecewaan Tita pada semua orang yang menganggapnya sebagai anak kecil dan manja. Dia pun dikhianati oleh Adit dengan sikapnya yang tidak berubah, tetap dingin, ketus, dan menilai Tita seperti kebanyakan orang yang menganggapnya sebagai anak kecil.

Suatu ketika Tita memutuskan pertunangan dan hubungannya dengan Adit. Tita ingin membuktikan bahwa dirinya sanggup hidup sendiri tanpa orang lain.

Hingga akhirnya dia memberanikan diri melakukan petualangan di kota Paris seorang diri. Tetapi belum apa-apa, Tita malah tersesat di tengah-tengah kota yang dia tidak kenal. Namun tak disangka-sangka dia bertemu dengan Alex, mahasiswa asal Thailand yang kulliah di Paris.

Dapatkan Tita mempercayai Alex untuk memandu petualangannya selama di Paris? Akankah Tita kembali menemukan jalan pulang dan kembali mendapatkan cintanya? (*haqi)

Music

Keberhasilan sebuah film kurang lengkap rasanya jika tidak didukung dengan soundtrack yang enak didengar, sehingga saat menonton film tersebut kita semakin menikmatinya. Soundtrack sebuah film juga bisa dipakai sebagai ajang promosi sebelum film itu diputar dengan memakai artis atau band yang sudah terkenal.

Misalnya, soundtrack film Alexandria yang memakai Peterpan sebagai artisnya, atau Coklat Stroberi dengan Ungu-nya. Beberapa fans fanatik mereka akhirnya tergerak untuk menonton seperti apakah filmnya. Buktinya, saat saya menonton Alexandria, kiri-kanan saya dipenuhi Sahabat Peterpan yang mengaku menonton film itu karena soundtracknya yang dinyanyikan artis idolanya. Setiap lagu diputar dalam film itu mereka langsung ikut sing along, sehingga membuat saya pusing.

Ada juga soundtrack yang hanya menggunakan hanya satu lagu untuk film itu, seperti soundtrack film Mengejar Matahari yang hanya memakai Ari Lasso untuk satu lagu yang berjudul sama.

Lalu ada produser film yang bekerja sama dengan suatu recording sehingga seperti album kompilasi, seperti Aksara Records yang dipakai untuk soundtrack Berbagi Suami dan Janji Joni (dengan lagu-lagu yang enak pula!), lalu soundtrack 6.30, 9 naga, Ayat-ayat Cinta, dan lain-lain.

Serba-Serbi Soundtrack Indonesia

Melly Goeslaw : Ratunya Soundtrack Film Indonesia
Coba kita hitung ada berapa judul film Indonesia yang memakai Melly Goeslaw sebagai soundtrack? Ada apa dengan cinta, Eiffel I’m in Love, Apa Artinya Cinta, Tentang Dia, Heart, Love is Cinta, Butterfly, Bukan Bintang Biasa, hingga yang terbaru, Ayat-ayat Cinta. Uniknya (selain di Ayat-ayat Cinta), Melly selalu mengajak seseorang untuk berduet atau menyanyikan lagu-lagu yang telah diciptakannya. Seperti Erik di Ada Apa dengan Cinta, Jimmy di Eiffel I’m in Love, Evan Sanders di Tentang Dia, pasangan Acha-Irwansyah di Heart dan Love is Cinta, BBB di Bukan Bintang Biasa hingga Andhika Pratama di Butterfly. Baguskah? Wah, kalu deri musikalitas saya lebih suka Melly ketika masih di Potret yang sangat bebas berekspresi.


Catatan Akhir Sekolah : Lagu-lagu yang Paling Enak
Soundtrack film ini terdiri atas 14 lagu dari musisi indie Indonesia dan luar negeri. Menurut saya lagu-lagu dalam soundtrack ini yang paling enak, dengan berbagai jenis musik yang disuguhkan. Ada Mocca-I Remember yang sangat ngepop, The Upstairs dengan Gadis Gangster nya yang mengambil aliran new wave, hingga Seringai di lagu Skeptikal yang sangat rock. Sayang, dengan lagu yang sangat enak itu tidak terlalu diperdengarkan di filmnya.

Gie : Soundtrack Paling Manis

Menurut saya lagu-lagu di album soundtrack Gie ini sangat-sangat manis dan mempermanis film Gie itu sendiri. Dengar saja track Cahaya Bulan dengan permainan gitar yang manis dari Eross dan vokal Oka yang yang nyaman di telinga. Di sini juga ada lagu berjudul Donna Donna Donna yang dinyanyikan oleh Sita (mantan) RSD dengan cantik yang juga dinyanyikan olehnya di film itu. Jadi, sebelum Acha dan Irwansyah terkenal lewat duet My Heart, Sita sudah lebih dulu menjadi artis-yang-menyanyikan-lagu-untuk-film-yang-dibintangi-sendiri.

BBB : Soundtrack Paling Parah !
Coba dengarkan lagu-lagu dalam soundtrack ini dengan seksama. Apakah kalian mendengarkan sesuatu yang aneh? Atau hanya kuping saya yang rusak? Kayaknya kualitas suara mereka (selain Ayushita) belum bisa dikatakan sebagai ”Bukan Bintang Biasa”. Malah kadang-kadang saya sendiri miris mendengar suara mereka yang sudah dalam bentuk rekaman tapi masih sebegitu kacaunya.

Garasi : Band yang lahir gara-gara Film!

Ayu Ratna, Fedi Nuril, dan Aries Budiman adalah tiga personil Garasi yang bersatu karena sama-sama membintangi film ini. Beda dengan band-band lain yang bersatu karena memang sudah kenal dan memiliki visi sama, mereka bertiga yang awalnya tidak kenal harus menyatukan diri di musik dan di film. Hasilnya? Satu album Garasi dengan 10 lagu yang cukup apik ciptaan mereka sendiri dibantu Andi Ayunir. Walaupun promosi film Garasi sudah berakhir, tetapi band Garasi tetap jalan. Bahkan kini mereka sudah mempersiapkan album kedua lho! (*lala)

Deret Abjad
Suka film?
Bercita-cita menjadi sineas?
Ingin mengikuti jejak Nia Dinata, Mira Lesmana, Riri Riza, Joko Anwar, Prima Rusdi, Monty Tiwa dkk?

Jika salah satu pertanyaan di atas lo jawab YA, silahkan baca buku Bikin Film, Kata 40 Pekerja Film! yang ditulis oleh Prima Rusdi -penulis skenario Garasi, Banyu Biru (co writing dengan Rayya Makarim), Eliana-Eliana (co writing dengan Riri Riza) dan Apa Apa Dengan Cinta (story by dengan Mira Lesmana dan Riri Riza)

Di buku ini informasi tentang pembuatan film dari sumber-sumber terpercaya yang merupakan sineas film nasional dirangkum menjadi satu dalam sajian wawancara yang santai dengan bahasa yang mudah dicerna.

Ada 4 tahapan dalam pembuatan film yang dibahas dalam buku ini

1. Tahapan Praproduksi

* Produser : Nia Dinata, Mira Lesmana, Erwin Arnada, Shanty Harmayn
Di bagian ini para produser bercerita dan bertutur tentang pekerjaan mereka yang diibaratkan Nia Dinata seperti menjadi Perdana Menteri. Modal utama buat menjadi produser bukan cuma duit, yang lebih penting adalah adanya visi dan kemampuan manajerial yang baik. Dalam bagian ini juga disebutkan ada 2 jenis produser, yang pertama adalah produser sineas yang biasa memproduksi film-film bagus dengan kualitas terjamin dan ada juga produser dagang yang bikin film untuk mencari keuntungan semata

* Sutradara : Riri Riza, Joko Anwar, Dimas Djayadiningrat, Ody C Harahap
Mau tau perjuangan Dimas Djay jadi wawancara sampai harus fotokopi buku-buku film milik Jose Purnomo? Atau mau tau kenapa Joko Anwar yang lulusan ITB malah akhirnya nyemlplung jadi sutradara? Atau mau tau kenapa Riri Riza gak mau minum kopi instan selama proses syuting berlangsung? Bacalah bab ini, semuanya dikupas secara tuntas dengan bahasa lugas

* Penulis Skenario : Prima Rusdi, Monty Tiwa, Salman Aristo, Rayya Makarim

Bagi yang mau menjadi penulis skenario bagian ini perlu dibaca dengan seksama karena banyak sekali info penting yang bisa kamu dapatkan di bagian ini. Selain berbagi cerita awal karier sebagai penulis, para penulis skenario hebat ini juga berbagi banyak sekali informasi.

Ini nih bagian terpentingnya :

Jadi kalau ada anak SMA pengen belajar skenario, apa anjuran lo?

Rayya Makarim : Mereka harus bisa mengatakan sesuatu. Mau ngomongin apa harus jelas. Barangkali awalnya bisa dengan belajar nulis esai, karena esensinya di situ.

Salman Aristo : Gue akan bilang nulis itu teknis, dan gue tekanin ke pelajaran soal nulis itu dulu, sebelum ngomongin skenario

Prima Rusdi : Tapi apa yang mau ditulis kan malah lebih esensial lagi? Gue akan anjurin harus jelas mau nulis apa, atau kenapa mau nulis dulu deh!

Monty Tiwa : Sekali lagi harus nulis apa yang dia cinta. Sedihnya emang banyak orang yang pengen nulis skenario tapi enggak ngerti gimana caranya bercerita. Atau mau cerita soal apa. Realiatanya, gak ada orang yang bisa nulis otomatis bisa jadi penulis. Itu juga sebaiknya orang harus tau

2. Tahapan Produksi

* Produser Pelaksana : Herlam Lingga, Toto Prasetyanto, Sari Mochtan
Mau tau bedanya produser dengan produser pelaksana? Atau mau tau kerjaan produser pelaksana itu ngapain aja sih? Nih satu bocoran tentang produser pelaksana : tugas utama produser pelaksana adalah untuk memaksimalkan hasil akhir produksi dalam bentuk film

* Penata Kamera : Yadi Sugandi, Ipung Rakhmat Syaiful, Ical Tanjung

Kalo dengar nama Mas Ipung Rakhmat Syaiful gak tau kenapa saya langsung terbayang nama Nia Dinata, mungkin karena di buku skenario Berbagi Suami tertulis kalo Mas Ipung adalah DOP kesayangannya teh Nia hehehe. Di bagian ini gak cuma kisah Mas Ipung aja yang patut disimak, cerita Bapak Yadi dan Mas Ical juga gak kalah seru loh!

* Penata Artistik : Wensisclaus, Adrianto Sinaga, Suherina, Eros Eflin
Salah satu bidang yang pernah saya kerjakan waktu pementasan teater di sekolah adalah penata artistik dan itu memang repot sekali! Segala kerepotan berikut serunya pekerjaan ini diceritakan dengan ringan oleh para profesional di bidang ini.

* Penata Kostum Dan Penata Rias : Meiske Taurisia, Chitra Subyakto, Jerry Octavianus, Astrid Ishak.
Kamu kamu yang suka fashion dan tata rias plus ingin kerja di dunia film kayaknya cocok sekali bergabung di bagian ini! Dilihat secara kasat mata pekerjaan menjadi wardrobe stylist dan make up artist kayaknya menyenangkan sekali, cuma ternyata ada ribet dan repotnya juga loh. Lebih lengkapnya baca sendiri dooong :p

3. Tahapan Pascaproduksi

* Penyunting Gambar (Editor) : Sastha Sunu, Cesa David, Dewi Alibasah, Aline
Mbak Dewi Alibasah awalnya sekolah di SMKK dan belajar tata boga karena ia gak suka matematika. Mas Sastha Sunu awalnya kerja di tabloid olahraga. Mbak Aline pas SMP ingin mengambil jurusan tari IKJ dan Mas Cesa David sempat hampir sekolah di NHI. Tapi kenapa akhirnya mereka malah jadi editor? Nah di bagian ini dijelaskan tuh kronologisnya dan suka duka pekerjaan mereka menjadi editor -salah satu sukanya adalah : menjadi penonton pertama sebuah film!-

* Penata Suara Dan Penata Musik : Satrio Budiono, Thoersi Argeswara, Ucup, Adimolana, Adityawan Susanto
Profesi ini adalah pekerjaan seni tapi yang dipelajari adalah engineering, seperti fisika dan elektro. Patokan kerjanya adalah cerita, tiap cerita memiliki tingkat kesulitan 'sound' atau musik yang beragam dan tidak bisa disamaratakan.

4. Tahapan Pemutaran

* Publisis : Amanda Marahimin, Ade Kusumaningrum

Salah satu pekerjaan yang tiba-tiba membuat saya tertarik. Kayaknya seru deh bekerja menjadi publisis. Bayangin aja, lewat pekerjaan ini kita bisa berkenalan dengan banyak orang, kerja dengan produser dan sutradara dan bisa mengenalkan film ke berbagai media. Menyenangkan sekali kan? Jadi pengen jadi publisis jugaaaa hehehehe

* Penyelenggara Festival : Ade Darmawan, Lalu Roisamri, Alex Sihar

Suka nonton festival film? Naaaah bagian ini nih yang menceritakan tentang para penyelenggara festival berikut penjelasan mengenai profesi mereka. Patut untuk disimak

Secara keseluruhan buku ini sangat menarik dan mudah untuk dicerna. Bahasa yang mengalir dengan format bercerita yang menyenangkan membuat pembaca tidak bosan untuk membaca halaman demi halamannya. Ditambah dengan tips-tips dari para pakar yang sangat berguna bagi mereka yang nantinya ingin serius membuat film atau bekerja di bidang film.

Wajib Baca :)